Daur hidup cacing hati (Fasciola
hepatica)
- Reproduksi seksual Fasciola hepatica menghasilkan
telur pada hati dan kemudian berpindah ke aliran darah ke empedu dan usus,
kemudian keluar bersama tinja.
- Telur menetas dan tumbuh menjadi mirasidium bersilia
di tempat basah.
- Mirasidium menginfeksi inang perantara yaitu Lymnaea
atau siput air.
- Mirasidium berubah menjadi sporokis di dalam
tubuh inang perantara (siput air).
- Sporokis berkembang secara aseksual menjadi redia.
- Redia bermetamorfosis menjadi serkaria. Serkaria
ini keluar dari tubuh siput dan menempel paa turmbuhan atau rumput air.
- Serkaria membentuk cacing muda atau metaserkaria.
- Metaserkaria termakan oleh hewan dan kemudian menjadi
cacing dewasa di dalam organ hati.
Cestoda (Cacing pita)
Cestoda disebut cacing pita karena bentuknya yang pipih panjang seperti pita yang terdiri dari bagian skoleks, leher, dan proglotid. Pada skoleks terdapat alat penghisap dan kait (rostelum). Alat penghisap dan kait digunakan untuk menempel pada tubuh inang. DI bagian belakan skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid. Setiap proglotid mengandung organ kelamin janatan dan betina.
Inang utama cacing cestoda dewasa adalah vertebrata termasuk manusia. Cestoda menghisap sari makanan dari usus halus ingangnya. Oleh karena itu cestoda disebut hewan parasit. Taenia saginata adalah cestoda dengan sapi sebagai perantara. Sedangkan Taenia solium adalah cestoda dengan babi sebagai perantaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar